Menjelajahi Kearifan Lokal Melalui Lensa Multidisiplin
Rampak Genteng, sebuah tradisi musik perkusi yang unik dari Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, menawarkan kesempatan luar biasa untuk mendalami kearifan lokal melalui berbagai disiplin ilmu. Lebih dari sekadar pertunjukan musik, Rampak Genteng merupakan refleksi dari kreativitas, keuletan, dan semangat gotong royong masyarakat Jatiwangi.Â
Menyingkap Pesona Rampak Genteng
Pengenalan Rampak Genteng sebagai alat musik yang terbuat dari genteng dan dimainkan oleh ribuan orang membuka mata murid terhadap kekayaan budaya Indonesia. Melalui pembelajaran yang terstruktur, murid diajak untuk menjelajahi Rampak Genteng dari berbagai sudut pandang:
Ekonomi:
Rampak Genteng bukan hanya tradisi, tetapi juga potensi ekonomi kreatif. Murid dapat menganalisis peluang usaha yang dapat dikembangkan, seperti pembuatan alat musik, pelatihan, dan pertunjukan. Mereka juga dapat mempelajari peran pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya.
Bahasa Indonesia:
Teks deskripsi tentang Rampak Genteng menjadi bahan pembelajaran untuk memahami penggunaan bahasa yang tepat dan efektif. Murid dapat mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam teks tersebut, serta melatih kemampuan menulis deskripsi.
Geografi:
Pemetaan daerah asal Rampak Genteng dan persebarannya di Indonesia membantu murid memahami pengaruh kondisi geografis terhadap perkembangan budaya. Mereka dapat menganalisis bagaimana Rampak Genteng berperan dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Fisika:
Konsep suara dan getaran menjadi fokus pembelajaran dalam mata pelajaran fisika. Murid dapat menganalisis frekuensi dan amplitudo suara Rampak Genteng, serta mempelajari pengaruh bentuk dan bahan genteng terhadap suara yang dihasilkan.
Literasi Digital:
Rampak Genteng dapat dipromosikan melalui media digital. Murid dapat mempelajari etika dan tanggung jawab dalam memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya.Â
PKN:
Nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang terkandung dalam Rampak Genteng menjadi bahan pembelajaran penting dalam PKN. Murid dapat menganalisis peran Rampak Genteng dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Matematika:
Pembuatan Rampak Genteng melibatkan pola dan perhitungan. Murid dapat menganalisis konsep geometri, seperti bentuk dan ukuran genteng, serta menerapkan konsep matematika dalam menghitung jumlah genteng yang dibutuhkan.
PJOK:
Gerakan dan irama dalam memainkan Rampak Genteng menjadi fokus pembelajaran dalam PJOK. Murid dapat mempelajari teknik dasar memainkan Rampak Genteng dan menerapkan konsep gerak dan irama dalam kegiatan olahraga dan seni.
Membangun Keterampilan Abad 21:
Melalui pembelajaran Rampak Genteng, murid tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang budaya dan kearifan lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan abad 21:
Berpikir Kritis: Murid diajak untuk menganalisis dan mengevaluasi peran Rampak Genteng dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal.
Kreatif: Mereka dapat mengembangkan ide-ide kreatif untuk mempromosikan Rampak Genteng atau membuat karya seni yang terinspirasi dari tradisi ini.
Kolaboratif: Kerjasama dalam kelompok untuk mempelajari dan mempresentasikan materi Rampak Genteng meningkatkan kemampuan kolaboratif.
Komunikatif: Murid dapat mempresentasikan hasil eksplorasi mereka secara jelas dan efektif, serta berdiskusi dengan teman sekelas.
**Kesimpulan:**
Pembelajaran Rampak Genteng dalam P5RA merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan dapat mengintegrasikan berbagai mata pelajaran untuk membangun pemahaman yang holistik tentang budaya dan kearifan lokal. Melalui proses pembelajaran yang interaktif dan kreatif, murid dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berbudaya.Â
Materi P5RA Ke 1 SMT 1 "Rampak Genteng"
Tema: Ekspresi Budaya dan Kearifan Lokal
Tujuan Pembelajaran:
Memahami konsep ekonomi, bahasa Indonesia, geografi, fisika, literasi digital, PKN, matematika, dan PJOK melalui contoh Rampak Genteng.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi peran Rampak Genteng dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
Â
Alur Pembelajaran:
1. Pengenalan:
Guru memperkenalkan Rampak Genteng sebagai alat musik perkusi yang terbuat dari genteng.
Guru menjelaskan bahwa Rampak Genteng dimainkan oleh ribuan orang dan merupakan tradisi yang berasal dari Majalengka - Jatiwangi.
2. Eksplorasi:
Murid dibagi menjadi 3 kelompok
Setiap kelompok mempelajari materi Rampak Genteng dari perspektif mata pelajaran.
3. Presentasi:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksplorasi mereka di depan kelas.
Murid lain dapat bertanya dan memberikan tanggapan.
4. Diskusi dan Refleksi:
Guru dan Murid berdiskusi tentang peran Rampak Genteng dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal.
Murid merefleksikan pembelajaran mereka dan membuat kesimpulan.
Â
Materi P5RA per Mata Pelajaran
1. Ekonomi
Ekonomi Kreatif dan Peluang Usaha
Materi:
Analisis potensi ekonomi Rampak Genteng sebagai produk budaya dan kerajinan tangan.
Identifikasi peluang usaha yang dapat dikembangkan dari Rampak Genteng, seperti pembuatan alat musik, pelatihan, dan pertunjukan.
Pembahasan tentang peran pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya, seperti Rampak Genteng.
Aktivitas:
Murid membuat proposal bisnis untuk pengembangan usaha Rampak Genteng.
Murid melakukan simulasi jual beli alat musik Rampak Genteng.
Â
2. Bahasa Indonesia
Menyuarakan Kearifan Lokal
Materi:
Analisis teks deskripsi tentang Rampak Genteng, meliputi sejarah, cara pembuatan, dan cara memainkan.
Pembahasan tentang penggunaan bahasa yang tepat dan efektif dalam teks deskripsi.
Identifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam teks deskripsi Rampak Genteng.
Aktivitas:
Murid menulis teks deskripsi tentang Rampak Genteng.
Murid membuat puisi atau cerita pendek tentang Rampak Genteng.
Â
3. Geografi
Kearifan Lokal dan Persebaran Budaya
Materi:
Pemetaan daerah asal Rampak Genteng dan persebarannya di Indonesia.
Analisis pengaruh kondisi geografis terhadap perkembangan Rampak Genteng.
Pembahasan tentang peran Rampak Genteng dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Aktivitas:
Murid membuat peta persebaran Rampak Genteng di Indonesia.
Murid menganalisis pengaruh kondisi geografis terhadap perkembangan Rampak Genteng di daerah tertentu.
Â
4. FisikaÂ
Suara dan Getaran
Materi:
Penjelasan tentang konsep suara dan getaran.
Analisis frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan oleh Rampak Genteng.
Pembahasan tentang pengaruh bentuk dan bahan genteng terhadap suara yang dihasilkan.
Aktivitas:
Murid melakukan percobaan untuk mengukur frekuensi dan amplitudo suara Rampak Genteng.
Murid membuat alat musik sederhana yang menggunakan prinsip getaran.
Â
5. Literasi Digital
Menggapai Dunia Maya
Materi:
Pembahasan tentang penggunaan media digital untuk mempromosikan Rampak Genteng.
Analisis pengaruh media sosial terhadap pelestarian budaya, seperti Rampak Genteng.
Pembahasan tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media digital untuk mempromosikan budaya.
Aktivitas:
Murid membuat video pendek tentang Rampak Genteng untuk diunggah di media sosial.
Murid membuat website atau blog tentang Rampak Genteng.
Â
6. PKN
Kebersamaan dan Toleransi
Materi:
Pembahasan tentang nilai-nilai kebersamaan dan toleransi dalam budaya Rampak Genteng.
Analisis peran Rampak Genteng dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembahasan tentang hak dan kewajiban warga negara dalam melestarikan budaya.
Aktivitas:
Murid berdiskusi tentang pentingnya kebersamaan dan toleransi dalam masyarakat.
Murid membuat poster tentang Rampak Genteng sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Â
7. Matematika
Pola dan Perhitungan
Materi:
Analisis ukuran genteng
Analisis Volume genteng
analisis dimensi genteng
Aktivitas:
Murid menganalisis ukuran, volume dan dimensi genteng
Murid menghitung jumlah kebutuhan tanah untuk pembuatan satu genteng.
Â
8. PJOK
Gerak dan Irama
Materi:
Analisis gerakan dan irama dalam memainkan Rampak Genteng.
Pembahasan tentang teknik dasar memainkan Rampak Genteng.
Penerapan konsep gerak dan irama dalam kegiatan olahraga dan seni.
Aktivitas:
Murid belajar memainkan Rampak Genteng dengan bimbingan guru atau pelatih.
Murid membuat koreografi tari yang terinspirasi dari gerakan Rampak Genteng.
Tema: Ekspresi Budaya dan Kearifan Lokal
Tujuan Pembelajaran:
Memahami potensi ekonomi Rampak Genteng sebagai produk budaya dan kerajinan tangan.
Mengidentifikasi peluang usaha yang dapat dikembangkan dari Rampak Genteng.
Menganalisis peran pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Alur Pembelajaran:
Pertemuan 1: Mengenal Rampak Genteng dan Potensi Ekonomi
Pendahuluan: Guru memperkenalkan Rampak Genteng sebagai alat musik perkusi yang terbuat dari genteng dan menjelaskan sejarah singkatnya di Jatiwangi, Majalengka.
Eksplorasi: Murid diajak untuk mengamati video atau foto Rampak Genteng dan mendiskusikan kesan mereka tentang tradisi ini.
Diskusi: Guru memandu diskusi tentang potensi ekonomi Rampak Genteng sebagai produk budaya dan kerajinan tangan.
Aktivitas: Murid dibagi menjadi kelompok dan diminta untuk mencatat potensi ekonomi Rampak Genteng berdasarkan pengamatan mereka.
Pertemuan 2: Mengidentifikasi Peluang Usaha
Pendahuluan: Guru membahas berbagai peluang usaha yang dapat dikembangkan dari Rampak Genteng, seperti pembuatan alat musik, pelatihan, dan pertunjukan.
Eksplorasi: Murid meneliti contoh-contoh usaha yang sudah ada terkait Rampak Genteng, baik secara online maupun offline.
Diskusi: Guru memandu diskusi tentang tantangan dan peluang dalam mengembangkan usaha berbasis Rampak Genteng.
Aktivitas: Murid dibagi menjadi kelompok dan diminta untuk membuat daftar ide usaha yang inovatif untuk Rampak Genteng.
Pertemuan 3: Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pendahuluan: Guru membahas peran pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya, seperti Rampak Genteng.
Eksplorasi: Murid mencari informasi tentang program dan kebijakan pemerintah yang mendukung ekonomi kreatif.
Diskusi: Guru memandu diskusi tentang bagaimana pemerintah dapat membantu para pelaku usaha Rampak Genteng.
Aktivitas: Murid membuat presentasi singkat tentang program pemerintah yang dapat membantu mengembangkan usaha Rampak Genteng.
Pertemuan 4: Menyusun Proposal Bisnis
Pendahuluan: Guru menjelaskan langkah-langkah dalam menyusun proposal bisnis.
Eksplorasi: Murid memilih satu ide usaha yang inovatif dari pertemuan sebelumnya dan mulai menyusun proposal bisnis.
Diskusi: Guru memandu murid dalam menyusun proposal bisnis, meliputi deskripsi usaha, analisis pasar, strategi pemasaran, dan rencana keuangan.
Aktivitas: Murid menyelesaikan proposal bisnis mereka.
Pertemuan 5: Simulasi Jual Beli dan Evaluasi
Pendahuluan: Guru memperkenalkan konsep simulasi jual beli.
Eksplorasi: Murid melakukan simulasi jual beli alat musik Rampak Genteng dengan menggunakan proposal bisnis yang telah mereka buat.
Diskusi: Guru dan murid mengevaluasi hasil simulasi dan membahas strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penjualan.
Aktivitas: Murid membuat laporan singkat tentang hasil simulasi jual beli dan memberikan saran untuk pengembangan usaha Rampak Genteng.
Catatan:
Materi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid.
Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti diskusi, presentasi, role-playing, dan studi kasus.
Guru dapat melibatkan narasumber dari pelaku usaha Rampak Genteng untuk memberikan pengalaman nyata.
Penilaian:
Penilaian dilakukan melalui observasi, partisipasi dalam diskusi, presentasi, dan hasil kerja kelompok.
Guru dapat memberikan rubrik penilaian untuk setiap aktivitas.
Harapan:
Melalui materi ini, murid diharapkan dapat memahami potensi ekonomi Rampak Genteng, mengembangkan ide usaha kreatif, dan memahami peran pemerintah dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis budaya.
Tema: Ekspresi Budaya dan Kearifan Lokal
Tujuan Pembelajaran:
Mampu menganalisis teks deskripsi tentang Rampak Genteng, meliputi sejarah, cara pembuatan, dan cara memainkan.
Memahami penggunaan bahasa yang tepat dan efektif dalam teks deskripsi.
Mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam teks deskripsi Rampak Genteng.
Meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi, puisi, dan cerita pendek.
Alur Pembelajaran:
Pertemuan 1: Mengenal Rampak Genteng dan Teks Deskripsi
Pendahuluan: Guru memperkenalkan Rampak Genteng sebagai alat musik perkusi yang terbuat dari genteng dan menjelaskan sejarah singkatnya di Jatiwangi, Majalengka.
Eksplorasi: Murid diajak untuk mengamati video atau foto Rampak Genteng dan mendiskusikan kesan mereka tentang tradisi ini.
Diskusi: Guru memperkenalkan konsep teks deskripsi dan membahas ciri-ciri teks deskripsi yang baik.
Aktivitas: Murid dibagi menjadi kelompok dan diminta untuk mencari contoh teks deskripsi tentang Rampak Genteng dari berbagai sumber.
Pertemuan 2: Menganalisis Teks Deskripsi Rampak Genteng
Pendahuluan: Guru membahas struktur teks deskripsi, meliputi identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi.
Eksplorasi: Murid menganalisis teks deskripsi yang telah mereka temukan, dengan fokus pada sejarah, cara pembuatan, dan cara memainkan Rampak Genteng.
Diskusi: Guru memandu diskusi tentang penggunaan bahasa yang tepat dan efektif dalam teks deskripsi, seperti penggunaan kata sifat, kata kerja, dan majas.
Aktivitas: Murid membuat peta pikiran tentang teks deskripsi yang telah mereka analisis, dengan mencantumkan informasi penting dan ciri-ciri bahasanya.
Pertemuan 3: Mengidentifikasi Nilai Budaya dalam Teks Deskripsi
Pendahuluan: Guru membahas tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam teks deskripsi Rampak Genteng, seperti gotong royong, kreativitas, dan pelestarian budaya.
Eksplorasi: Murid membaca teks deskripsi yang telah mereka analisis dan mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Diskusi: Guru memandu diskusi tentang bagaimana nilai-nilai budaya tersebut tercermin dalam teks deskripsi.
Aktivitas: Murid membuat tabel yang berisi daftar nilai-nilai budaya yang ditemukan dalam teks deskripsi dan contoh kalimat yang mendukungnya.
Pertemuan 4: Menulis Teks Deskripsi Rampak Genteng
Pendahuluan: Guru memberikan contoh teks deskripsi tentang Rampak Genteng yang baik.
Eksplorasi: Murid menulis teks deskripsi tentang Rampak Genteng berdasarkan informasi yang telah mereka kumpulkan.
Diskusi: Guru memandu murid dalam menulis teks deskripsi, dengan memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, dan nilai-nilai budaya.
Aktivitas: Murid menyelesaikan penulisan teks deskripsi mereka.
Pertemuan 5: Menyuarakan Kearifan Lokal melalui Puisi dan Cerita Pendek
Pendahuluan: Guru membahas tentang cara menyuarakan kearifan lokal melalui puisi dan cerita pendek.
Eksplorasi: Murid memilih salah satu bentuk karya sastra, puisi atau cerita pendek, dan mulai menulis tentang Rampak Genteng.
Diskusi: Guru memandu murid dalam menulis puisi atau cerita pendek, dengan memperhatikan tema, gaya bahasa, dan pesan yang ingin disampaikan.
Aktivitas: Murid menyelesaikan penulisan puisi atau cerita pendek mereka.
Catatan:
Materi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid.
Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti diskusi, presentasi, role-playing, dan studi kasus.
Guru dapat melibatkan narasumber dari seniman Rampak Genteng untuk memberikan pengalaman nyata.
Penilaian:
Penilaian dilakukan melalui observasi, partisipasi dalam diskusi, presentasi, dan hasil karya tulis.
Guru dapat memberikan rubrik penilaian untuk setiap aktivitas.
Harapan:
Melalui materi ini, murid diharapkan dapat memahami teks deskripsi, mengidentifikasi nilai-nilai budaya, dan mengekspresikan kearifan lokal melalui karya tulis.
Pendahuluan:
Rampak Genteng, sebuah kesenian tradisional khas Jawa Barat, merupakan perwujudan kearifan lokal yang sarat makna dan nilai budaya. Melalui 5 pertemuan ini, kita akan menjelajahi asal usul Rampak Genteng, memahami pengaruh kondisi geografis terhadap perkembangannya, dan mengkaji perannya dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Pertemuan 1: Asal Usul dan Persebaran Rampak Genteng
Tujuan: Memahami asal usul Rampak Genteng dan memetakan persebarannya di Indonesia.
Materi:
Aktivitas:
Membuat Peta Persebaran Rampak Genteng: Murid bekerja sama untuk membuat peta sederhana yang menunjukkan daerah-daerah di Indonesia yang memiliki tradisi Rampak Genteng.
Pertemuan 2: Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Rampak Genteng
Tujuan: Menganalisis pengaruh kondisi geografis terhadap perkembangan Rampak Genteng.
Materi:
Kondisi Geografis Jawa Barat: Menjelaskan karakteristik geografis Jawa Barat, seperti relief, iklim, dan sumber daya alam.
Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana kondisi geografis Jawa Barat memengaruhi perkembangan Rampak Genteng, seperti penggunaan bahan baku alat musik, tema dan cerita dalam pertunjukan, dan adaptasi terhadap lingkungan.
Aktivitas:
Analisis Kasus: Murid memilih satu daerah di Jawa Barat yang memiliki tradisi Rampak Genteng dan menganalisis pengaruh kondisi geografis daerah tersebut terhadap perkembangan Rampak Genteng.
Pertemuan 3: Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rampak Genteng
Tujuan: Mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Rampak Genteng.
Materi:
Kearifan Lokal: Menjelaskan pengertian kearifan lokal dan contoh-contohnya dalam konteks budaya Indonesia.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rampak Genteng: Mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Rampak Genteng, seperti gotong royong, kekompakan, dan semangat juang.
Filosofi Rampak Genteng: Menjelaskan makna filosofis di balik gerakan, irama, dan kostum dalam Rampak Genteng.
Aktivitas:
Diskusi Kelompok: Murid berdiskusi dalam kelompok kecil untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Rampak Genteng.
Pertemuan 4: Peran Rampak Genteng dalam Melestarikan Budaya
Tujuan: Menganalisis peran Rampak Genteng dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Materi:
Tantangan Pelestarian Budaya: Menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam melestarikan budaya tradisional di era globalisasi.
Peran Rampak Genteng dalam Melestarikan Budaya: Menjelaskan bagaimana Rampak Genteng dapat berperan dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal, seperti:
Media Edukasi: Rampak Genteng dapat menjadi media edukasi bagi generasi muda tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Pembawa Pesan Moral: Rampak Genteng dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai luhur.
Sarana Rekreasi: Rampak Genteng dapat menjadi sarana rekreasi dan hiburan yang menarik bagi masyarakat.
Upaya Pelestarian Rampak Genteng: Menjelaskan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan Rampak Genteng, seperti:
Pengembangan dan Inovasi: Menciptakan pertunjukan Rampak Genteng yang lebih menarik dan relevan dengan zaman.
Pendidikan dan Pelatihan: Melakukan pelatihan dan pendidikan bagi generasi muda untuk mempelajari Rampak Genteng.
Pemanfaatan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan dan melestarikan Rampak Genteng.
Aktivitas:
Presentasi Kelompok: Murid membuat presentasi tentang peran Rampak Genteng dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Pertemuan 5: Rampak Genteng dalam Perspektif Global
Tujuan: Memahami Rampak Genteng dalam perspektif global dan potensi pengembangannya.
Materi:
Rampak Genteng di Kancah Internasional: Menjelaskan bagaimana Rampak Genteng telah dikenal di dunia dan potensi pengembangannya di kancah internasional.
Rampak Genteng sebagai Warisan Budaya: Menjelaskan pentingnya Rampak Genteng sebagai warisan budaya dan upaya pelestariannya.
Rampak Genteng sebagai Aset Pariwisata: Menjelaskan potensi Rampak Genteng sebagai aset pariwisata dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Aktivitas:
Diskusi Terbuka: Murid berdiskusi tentang potensi Rampak Genteng dalam perspektif global dan bagaimana hal tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Penutup:
Melalui pembelajaran selama 5 pertemuan ini, diharapkan murid dapat memahami pentingnya Rampak Genteng sebagai warisan budaya dan kearifan lokal. Murid juga diharapkan dapat berperan aktif dalam melestarikan Rampak Genteng dan menyebarkan nilai-nilai luhurnya kepada generasi mendatang.
Pendahuluan:
Rampak Genteng, sebuah alat musik perkusi tradisional, merupakan perwujudan unik dari interaksi antara suara, getaran, dan material. Melalui 5 pertemuan ini, kita akan menjelajahi konsep suara dan getaran, menganalisis karakteristik suara Rampak Genteng, dan mempelajari bagaimana bentuk dan bahan genteng memengaruhi suara yang dihasilkan.
Pertemuan 1: Mengenal Suara dan Getaran
Tujuan: Memahami konsep suara dan getaran sebagai dasar untuk memahami Rampak Genteng.
Materi:
Pengertian Suara: Menjelaskan bagaimana suara dihasilkan dan merambat.
Pengertian Getaran: Menjelaskan konsep getaran dan hubungannya dengan suara.
Frekuensi dan Amplitudo Suara: Menjelaskan pengertian frekuensi dan amplitudo suara dan hubungannya dengan tinggi rendah dan keras lembutnya suara.
Aktivitas:
Eksperimen Sederhana: Murid melakukan eksperimen sederhana untuk mendemonstrasikan konsep getaran dan suara. Misalnya, dengan menggetarkan garpu tala atau menjatuhkan benda ke dalam air.
Diskusi: Murid berdiskusi tentang pengalaman mereka dengan suara dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 2: Menganalisis Suara Rampak Genteng
Tujuan: Menganalisis frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan oleh Rampak Genteng.
Materi:
Frekuensi Suara Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana frekuensi suara Rampak Genteng bervariasi berdasarkan ukuran dan jenis genteng.
Amplitudo Suara Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana amplitudo suara Rampak Genteng dipengaruhi oleh gaya pukulan dan jenis genteng.
Aktivitas:
Pengamatan dan Analisis: Murid mengamati dan menganalisis video atau rekaman suara Rampak Genteng untuk mengidentifikasi frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan.
Diskusi: Murid berdiskusi tentang perbedaan frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan oleh berbagai jenis genteng.
Pertemuan 3: Pengaruh Bentuk dan Bahan Genteng
Tujuan: Membahas pengaruh bentuk dan bahan genteng terhadap suara yang dihasilkan.
Materi:
Bentuk Genteng: Menjelaskan bagaimana bentuk genteng (datar, cekung, cembung) memengaruhi frekuensi dan amplitudo suara.
Bahan Genteng: Menjelaskan bagaimana bahan genteng (tanah liat, keramik) memengaruhi kualitas suara, seperti resonansi dan ketahanan.
Aktivitas:
Eksperimen: Murid melakukan eksperimen dengan berbagai jenis genteng untuk membandingkan suara yang dihasilkan berdasarkan bentuk dan bahannya.
Diskusi: Murid berdiskusi tentang bagaimana bentuk dan bahan genteng memengaruhi kualitas suara Rampak Genteng.
Pertemuan 4: Mengukur Frekuensi dan Amplitudo Suara
Tujuan: Melatih murid untuk mengukur frekuensi dan amplitudo suara Rampak Genteng.
Materi:
Alat Ukur Frekuensi: Memperkenalkan alat ukur frekuensi (seperti aplikasi smartphone) dan cara penggunaannya.
Alat Ukur Amplitudo: Memperkenalkan alat ukur amplitudo (seperti mikrofon dan oscilloscope) dan cara penggunaannya.
Aktivitas:
Eksperimen Pengukuran: Murid melakukan eksperimen untuk mengukur frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan oleh Rampak Genteng.
Analisis Data: Murid menganalisis data pengukuran dan membuat kesimpulan tentang hubungan antara bentuk/bahan genteng dengan frekuensi dan amplitudo suara.
Pertemuan 5: Membuat Alat Musik Sederhana
Tujuan: Melatih murid untuk menerapkan konsep getaran dan suara dalam membuat alat musik sederhana.
Materi:
Prinsip Getaran dalam Alat Musik: Menjelaskan bagaimana prinsip getaran diterapkan dalam berbagai jenis alat musik.
Membuat Alat Musik Sederhana: Memberikan contoh cara membuat alat musik sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti botol plastik, karet gelang, atau pensil.
Aktivitas:
Kerajinan Alat Musik: Murid membuat alat musik sederhana menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan.
Presentasi dan Peragaan: Murid mempresentasikan alat musik yang mereka buat dan mempertunjukkan cara memainkannya.
Penutup:
Melalui pembelajaran selama 5 pertemuan ini, diharapkan murid dapat memahami konsep suara dan getaran, menganalisis karakteristik suara Rampak Genteng, dan menerapkan pengetahuan mereka dalam membuat alat musik sederhana.
Pendahuluan:
Di era digital, media sosial dan platform online menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan dan melestarikan budaya. Rampak Genteng, sebagai warisan budaya yang kaya, dapat memanfaatkan kekuatan dunia maya untuk mencapai khalayak yang lebih luas. Melalui 5 pertemuan ini, kita akan menjelajahi bagaimana media digital dapat digunakan untuk mempromosikan Rampak Genteng, menganalisis pengaruh media sosial terhadap pelestarian budaya, dan membahas etika serta tanggung jawab dalam menggunakan media digital untuk tujuan ini.
Pertemuan 1: Media Digital untuk Membangun Jembatan Budaya
Tujuan: Memahami potensi media digital dalam mempromosikan Rampak Genteng dan budaya Indonesia.
Materi:
Media Digital sebagai Platform Promosi: Menjelaskan berbagai platform media digital yang dapat digunakan untuk mempromosikan Rampak Genteng, seperti website, blog, media sosial (Instagram, Facebook, YouTube), dan aplikasi berbagi video.
Strategi Promosi Digital: Membahas strategi promosi digital yang efektif, seperti konten menarik, penggunaan hashtag, kolaborasi dengan influencer, dan kampanye media sosial.
Contoh Sukses Promosi Budaya Digital: Menampilkan contoh-contoh sukses promosi budaya Indonesia melalui media digital, seperti kesenian tradisional, kuliner, dan pariwisata.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang pengalaman mereka dengan media digital dan bagaimana media digital dapat digunakan untuk mempromosikan Rampak Genteng.
Riset dan Analisis: Murid melakukan riset dan analisis terhadap akun media sosial dan website yang mempromosikan budaya Indonesia, khususnya Rampak Genteng.
Pertemuan 2: Media Sosial dan Pelestarian Budaya
Tujuan: Menganalisis pengaruh media sosial terhadap pelestarian budaya, khususnya Rampak Genteng.
Materi:
Dampak Positif Media Sosial: Menjelaskan bagaimana media sosial dapat membantu melestarikan budaya, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat, memperkenalkan budaya kepada khalayak yang lebih luas, dan memfasilitasi interaksi antar komunitas budaya.
Dampak Negatif Media Sosial: Menjelaskan potensi dampak negatif media sosial terhadap pelestarian budaya, seperti penyebaran informasi yang salah, budaya konsumerisme, dan hilangnya nilai-nilai tradisional.
Contoh Kasus Media Sosial dan Budaya: Menampilkan contoh-contoh kasus bagaimana media sosial memengaruhi pelestarian budaya, baik positif maupun negatif.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang pengaruh media sosial terhadap pelestarian budaya, khususnya Rampak Genteng, dan bagaimana meminimalisir dampak negatifnya.
Presentasi: Murid mempresentasikan hasil riset mereka tentang dampak media sosial terhadap pelestarian budaya.
Pertemuan 3: Etika dan Tanggung Jawab Digital
Tujuan: Membahas etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media digital untuk mempromosikan budaya.
Materi:
Etika Bermedia Sosial: Menjelaskan prinsip-prinsip etika dalam menggunakan media sosial, seperti menghormati privasi, tidak menyebarkan informasi yang salah, dan menjaga kesopanan dalam berkomunikasi.
Tanggung Jawab Digital: Menjelaskan tanggung jawab pengguna media digital dalam menjaga nilai-nilai budaya, seperti menghormati tradisi, tidak melakukan plagiarisme, dan menjaga integritas budaya.
Contoh Kasus Etika Digital: Menampilkan contoh-contoh kasus pelanggaran etika digital dalam konteks promosi budaya.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media digital untuk mempromosikan budaya.
Simulasi Kasus: Murid melakukan simulasi kasus pelanggaran etika digital dan membahas solusi yang tepat.
Pertemuan 4: Membuat Video Pendek Rampak Genteng
Tujuan: Melatih murid untuk membuat video pendek tentang Rampak Genteng untuk diunggah di media sosial.
Materi:
Teknik Pembuatan Video: Menjelaskan teknik dasar pembuatan video, seperti pengambilan gambar, editing, dan penambahan musik.
Strategi Konten Video: Membahas strategi konten video yang menarik, seperti storytelling, visual yang menarik, dan penggunaan musik yang tepat.
Platform Unggah Video: Memperkenalkan platform unggah video seperti YouTube dan Instagram Reels.
Aktivitas:
Workshop Pembuatan Video: Murid mengikuti workshop pembuatan video tentang Rampak Genteng.
Proyek Video: Murid membuat video pendek tentang Rampak Genteng dan mengunggahnya ke media sosial.
Pertemuan 5: Membangun Website atau Blog Rampak Genteng
Tujuan: Melatih murid untuk membuat website atau blog tentang Rampak Genteng.
Materi:
Platform Pembuatan Website/Blog: Memperkenalkan platform pembuatan website/blog seperti WordPress dan Wix.
Desain dan Konten Website/Blog: Membahas desain website/blog yang menarik dan konten yang informatif, seperti sejarah Rampak Genteng, cara memainkan Rampak Genteng, dan video/foto Rampak Genteng.
Promosi Website/Blog: Membahas strategi promosi website/blog, seperti optimasi mesin pencari (SEO), media sosial, dan email marketing.
Aktivitas:
Workshop Pembuatan Website/Blog: Murid mengikuti workshop pembuatan website/blog tentang Rampak Genteng.
Proyek Website/Blog: Murid membuat website atau blog tentang Rampak Genteng dan mempromosikannya.
Penutup:
Melalui pembelajaran selama 5 pertemuan ini, diharapkan murid dapat memahami potensi media digital dalam mempromosikan budaya, menganalisis pengaruh media sosial terhadap pelestarian budaya, dan menerapkan etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media digital untuk tujuan ini.
Pendahuluan:
Rampak Genteng, sebuah tradisi musik perkusi yang dimainkan secara bersama-sama oleh banyak orang, tidak hanya merupakan warisan budaya, tetapi juga simbol kuat tentang nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persatuan bangsa. Melalui 5 pertemuan ini, kita akan menjelajahi nilai-nilai tersebut dalam konteks Rampak Genteng, menganalisis perannya dalam memperkuat persatuan bangsa, dan membahas hak serta kewajiban warga negara dalam melestarikan budaya.
Pertemuan 1: Menjelajahi Nilai Kebersamaan dan Toleransi dalam Rampak Genteng
Tujuan: Memahami nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang terkandung dalam tradisi Rampak Genteng.
Materi:
Pengertian Kebersamaan dan Toleransi: Menjelaskan pengertian kebersamaan dan toleransi dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Nilai Kebersamaan dalam Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana tradisi Rampak Genteng mencerminkan nilai kebersamaan, seperti kerja sama, gotong royong, dan saling menghargai.
Nilai Toleransi dalam Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana tradisi Rampak Genteng mencerminkan nilai toleransi, seperti menghormati perbedaan, menerima keberagaman, dan hidup rukun.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang bagaimana nilai kebersamaan dan toleransi tercermin dalam tradisi Rampak Genteng.
Mencari Informasi: Murid mencari informasi tentang contoh-contoh nilai kebersamaan dan toleransi dalam masyarakat Indonesia.
Pertemuan 2: Peran Rampak Genteng dalam Memperkuat Persatuan Bangsa
Tujuan: Menganalisis peran Rampak Genteng dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Materi:
Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Menjelaskan pengertian persatuan dan kesatuan bangsa dalam konteks Indonesia.
Rampak Genteng sebagai Simbol Persatuan: Menjelaskan bagaimana tradisi Rampak Genteng dapat menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa, seperti:
Menyatukan Berbagai Suku dan Budaya: Rampak Genteng dapat melibatkan berbagai suku dan budaya dalam satu pertunjukan.
Mempromosikan Kebanggaan Nasional: Rampak Genteng dapat menjadi media untuk mempromosikan kebanggaan nasional dan cinta tanah air.
Membangun Rasa Solidaritas: Rampak Genteng dapat membangun rasa solidaritas dan kebersamaan antar masyarakat.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang peran Rampak Genteng dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menganalisis Kasus: Murid menganalisis contoh-contoh kasus bagaimana tradisi dan kesenian dapat memperkuat persatuan bangsa.
Pertemuan 3: Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Melestarikan Budaya
Tujuan: Memahami hak dan kewajiban warga negara dalam melestarikan budaya, khususnya Rampak Genteng.
Materi:
Hak Warga Negara: Menjelaskan hak-hak warga negara dalam konteks pelestarian budaya, seperti hak untuk menikmati dan mengembangkan budaya.
Kewajiban Warga Negara: Menjelaskan kewajiban warga negara dalam konteks pelestarian budaya, seperti kewajiban untuk menjaga dan melestarikan budaya.
Peran Warga Negara dalam Melestarikan Rampak Genteng: Menjelaskan bagaimana warga negara dapat berperan aktif dalam melestarikan tradisi Rampak Genteng, seperti:
Menjadi Peserta: Berpartisipasi dalam pertunjukan Rampak Genteng.
Menjadi Pendukung: Memberikan dukungan finansial atau moral kepada seniman Rampak Genteng.
Menjadi Promotor: Mempromosikan Rampak Genteng kepada masyarakat luas.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang hak dan kewajiban warga negara dalam melestarikan budaya.
Menyusun Rencana Aksi: Murid menyusun rencana aksi untuk melestarikan tradisi Rampak Genteng di lingkungan mereka.
Pertemuan 4: Menciptakan Poster Rampak Genteng sebagai Simbol Persatuan
Tujuan: Melatih murid untuk membuat poster yang menggambarkan Rampak Genteng sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Materi:
Prinsip Desain Poster: Menjelaskan prinsip-prinsip desain poster yang efektif, seperti pemilihan warna, tipografi, dan gambar.
Komposisi Poster: Menjelaskan cara menyusun elemen-elemen poster agar menarik dan mudah dipahami.
Pesan Poster: Menjelaskan bagaimana pesan tentang persatuan dan kesatuan bangsa dapat disampaikan melalui poster.
Aktivitas:
Workshop Desain Poster: Murid mengikuti workshop desain poster tentang Rampak Genteng.
Proyek Poster: Murid membuat poster tentang Rampak Genteng sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertemuan 5: Refleksi dan Aksi Nyata
Tujuan: Merefleksikan pembelajaran tentang nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persatuan bangsa dalam konteks Rampak Genteng dan merencanakan aksi nyata.
Materi:
Refleksi Pembelajaran: Murid merefleksikan pembelajaran yang telah mereka peroleh selama 5 pertemuan.
Aksi Nyata: Murid merencanakan aksi nyata untuk mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persatuan bangsa di lingkungan mereka.
Aktivitas:
Diskusi: Murid berdiskusi tentang hasil refleksi dan rencana aksi nyata yang akan mereka lakukan.
Presentasi: Murid mempresentasikan rencana aksi nyata mereka di depan kelas.
Penutup:
Melalui pembelajaran selama 5 pertemuan ini, diharapkan murid dapat memahami nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persatuan bangsa yang terkandung dalam tradisi Rampak Genteng. Murid juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai tersebut di lingkungan mereka dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Berikut adalah materi pelajaran matematika untuk P5RA yang terbagi dalam 5 pertemuan, dengan fokus pada analisis ukuran, volume, dan dimensi genteng.
Pertemuan 1: Pengenalan Genteng dan Ukuran
Tujuan:
Siswa memahami berbagai jenis genteng dan kegunaannya.
Siswa dapat mengidentifikasi ukuran genteng yang berbeda.
Siswa mampu mengukur panjang, lebar, dan tebal genteng.
Materi:
Pengenalan Genteng:
Jelaskan berbagai jenis genteng seperti genteng tanah liat, genteng beton, genteng metal, dan genteng keramik.
Bahas keunggulan dan kekurangan masing-masing jenis genteng.
Berikan contoh gambar berbagai jenis genteng.
Ukuran Genteng:
Jelaskan konsep panjang, lebar, dan tebal genteng.
Perkenalkan satuan ukuran yang umum digunakan (cm, mm).
Berikan contoh ukuran genteng yang umum di pasaran.
Jelaskan pentingnya mengetahui ukuran genteng dalam perhitungan kebutuhan.
Aktivitas:
Siswa mengamati berbagai jenis genteng yang dibawa ke kelas.
Siswa mengukur panjang, lebar, dan tebal genteng menggunakan penggaris.
Siswa mencatat hasil pengukuran dalam tabel.
Siswa membandingkan ukuran genteng yang berbeda.
Pertemuan 2: Analisis Volume Genteng
Tujuan:
Siswa memahami konsep volume dan rumusnya.
Siswa dapat menghitung volume genteng.
Siswa mampu menganalisis volume genteng yang berbeda.
Materi:
Konsep Volume:
Jelaskan pengertian volume sebagai ruang yang ditempati oleh suatu benda.
Perkenalkan rumus volume untuk bangun ruang sederhana seperti kubus dan balok.
Berikan contoh perhitungan volume.
Volume Genteng:
Jelaskan bahwa genteng dapat dianggap sebagai bangun ruang sederhana.
Gunakan rumus volume untuk menghitung volume genteng.
Berikan contoh perhitungan volume genteng dengan ukuran yang berbeda.
Aktivitas:
Siswa menghitung volume genteng yang telah diukur pada pertemuan sebelumnya.
Siswa membandingkan volume genteng yang berbeda.
Siswa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume genteng.
Pertemuan 3: Analisis Dimensi Genteng
Tujuan:
Siswa memahami konsep dimensi dan satuannya.
Siswa dapat mengidentifikasi dimensi genteng.
Siswa mampu menganalisis dimensi genteng yang berbeda.
Materi:
Konsep Dimensi:
Jelaskan pengertian dimensi sebagai ukuran suatu benda dalam tiga arah (panjang, lebar, tinggi).
Perkenalkan satuan dimensi yang umum digunakan (cm, mm).
Berikan contoh perhitungan dimensi.
Dimensi Genteng:
Jelaskan bahwa dimensi genteng dapat diukur dengan panjang, lebar, dan tebal.
Berikan contoh dimensi genteng yang umum di pasaran.
Jelaskan pentingnya mengetahui dimensi genteng dalam perhitungan kebutuhan.
Aktivitas:
Siswa mengidentifikasi dimensi genteng yang telah diukur pada pertemuan sebelumnya.
Siswa membandingkan dimensi genteng yang berbeda.
Siswa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi genteng.
Pertemuan 4: Perhitungan Kebutuhan Tanah untuk Pembuatan Genteng
Tujuan:
Siswa memahami konsep perbandingan dan perhitungan kebutuhan.
Siswa dapat menghitung kebutuhan tanah untuk membuat satu genteng.
Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tanah.
Materi:
Perbandingan dan Perhitungan Kebutuhan:
Jelaskan konsep perbandingan dan perhitungan kebutuhan dalam matematika.
Berikan contoh perhitungan kebutuhan bahan untuk membuat suatu produk.
Jelaskan pentingnya perhitungan kebutuhan dalam industri.
Kebutuhan Tanah untuk Genteng:
Jelaskan bahwa pembuatan genteng memerlukan tanah sebagai bahan baku.
Tunjukkan data kebutuhan tanah untuk membuat satu genteng (berdasarkan jenis genteng).
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tanah (jenis tanah, proses pembuatan).
Aktivitas:
Siswa menghitung kebutuhan tanah untuk membuat satu genteng dengan ukuran yang berbeda.
Siswa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tanah.
Siswa membuat laporan tertulis tentang hasil perhitungan dan analisis.
Pertemuan 5: Penerapan Analisis Genteng dalam Kehidupan Sehari-hari
Tujuan:
Siswa dapat menerapkan pengetahuan tentang analisis genteng dalam situasi nyata.
Siswa mampu menyelesaikan masalah terkait perhitungan genteng.
Siswa memahami pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Materi:
Kasus Perhitungan Genteng:
Berikan contoh kasus nyata seperti perhitungan kebutuhan genteng untuk membangun rumah.
Jelaskan langkah-langkah dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Gunakan pengetahuan tentang ukuran, volume, dimensi, dan kebutuhan tanah.
Pentingnya Matematika:
Jelaskan bahwa matematika merupakan ilmu yang penting dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam pembangunan.
Berikan contoh lain penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas:
Siswa menyelesaikan kasus perhitungan genteng secara kelompok.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Siswa melakukan diskusi tentang pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Catatan:
Materi ini dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.
Gunakan media pembelajaran yang menarik seperti gambar, video, dan simulasi.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi.
Dorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Kesimpulan:
Materi pelajaran matematika tentang analisis genteng ini diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep matematika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu, materi ini juga dapat membantu siswa dalam memahami proses pembuatan genteng dan pentingnya perhitungan kebutuhan dalam industri.Â
Pendahuluan:
Pertemuan ini akan membahas tentang Rampak Genteng, sebuah kesenian tradisional Jawa Barat yang memadukan gerak dan irama secara harmonis. Melalui analisis gerakan dan irama dalam Rampak Genteng, kita akan memahami bagaimana konsep gerak dan irama diterapkan dalam berbagai kegiatan olahraga dan seni.
Tujuan Pembelajaran:
Memahami konsep gerak dan irama dalam Rampak Genteng.
Mampu menganalisis gerakan dan irama dalam Rampak Genteng.
Mampu menerapkan teknik dasar memainkan Rampak Genteng.
Mampu menciptakan koreografi tari yang terinspirasi dari gerakan Rampak Genteng.
Pertemuan 1: Mengenal Rampak Genteng
Materi:
Sejarah dan asal-usul Rampak Genteng
Alat musik yang digunakan dalam Rampak Genteng
Kostum dan tata rias dalam Rampak Genteng
Filosofi dan makna di balik Rampak Genteng
Aktivitas:
Menonton video pertunjukan Rampak Genteng.
Diskusi tentang sejarah, alat musik, kostum, dan makna Rampak Genteng.
Menggambar atau membuat sketsa alat musik dan kostum Rampak Genteng.
Pertemuan 2: Analisis Gerak dan Irama dalam Rampak Genteng
Materi:
Gerak Lokomotor: Gerakan berpindah tempat, seperti berjalan, berlari, melompat, dan berputar.
Gerak Non-Lokomotor: Gerakan di tempat, seperti menekuk, memutar, dan mengayun.
Irama: Pola teratur dari bunyi, gerakan, atau kejadian.
Menganalisis gerakan dan irama dalam Rampak Genteng berdasarkan jenis gerakan, pola, dan tempo.
Aktivitas:
Menonton video Rampak Genteng dan mengidentifikasi jenis gerakan, pola, dan tempo.
Melakukan simulasi gerakan Rampak Genteng dengan fokus pada gerakan tangan, kepala, dan badan.
Membuat tabel analisis gerakan dan irama dalam Rampak Genteng.
Pertemuan 3: Teknik Dasar Memainkan Rampak Genteng
Materi:
Teknik memegang dan memukul gendang
Teknik dasar memainkan Rampak Genteng, seperti pukulan dasar, variasi pukulan, dan irama dasar.
Penjelasan tentang perbedaan gendang indung dan kulanter
Pentingnya koordinasi dan kekompakan dalam memainkan Rampak Genteng.
Aktivitas:
Praktik memainkan Rampak Genteng dengan bimbingan guru atau pelatih.
Berlatih memainkan irama dasar Rampak Genteng.
Berdiskusi tentang pentingnya koordinasi dan kekompakan dalam memainkan Rampak Genteng.
Pertemuan 4: Penerapan Konsep Gerak dan Irama dalam Olahraga dan Seni
Materi:
Olahraga: Senam irama, tari tradisional, dan olahraga bela diri.
Seni: Tari, musik, dan teater.
Contoh penerapan konsep gerak dan irama dalam berbagai cabang olahraga dan seni.
Hubungan antara gerak dan irama dalam menciptakan keindahan dan efektivitas dalam olahraga dan seni.
Aktivitas:
Menonton video berbagai cabang olahraga dan seni yang melibatkan gerak dan irama.
Diskusi tentang penerapan konsep gerak dan irama dalam berbagai cabang olahraga dan seni.
Membuat presentasi tentang contoh penerapan konsep gerak dan irama dalam olahraga atau seni.
Pertemuan 5: Kreasi Koreografi Tari
Materi:
Konsep koreografi
Teknik dasar membuat koreografi.
Pentingnya pemilihan musik, gerakan, dan kostum dalam koreografi.
Aktivitas:
Berkelompok dan membuat koreografi tari yang terinspirasi dari gerakan Rampak Genteng.
Melakukan presentasi koreografi tari di depan kelas.
Memberikan kritik dan saran terhadap koreografi yang dibuat oleh kelompok lain.
Penutup:
Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat memahami konsep gerak dan irama dalam Rampak Genteng, mampu menerapkan teknik dasar memainkan Rampak Genteng, dan mampu menciptakan koreografi tari yang terinspirasi dari gerakan Rampak Genteng. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat memahami penerapan konsep gerak dan irama dalam berbagai kegiatan olahraga dan seni.
Evaluasi:
Pengamatan terhadap partisipasi siswa dalam setiap kegiatan.
Penilaian terhadap hasil analisis gerakan dan irama dalam Rampak Genteng.
Penilaian terhadap kemampuan memainkan Rampak Genteng.
Penilaian terhadap koreografi tari yang dibuat oleh siswa.
Saran:
Siswa dapat mencari referensi lain tentang Rampak Genteng dan koreografi tari.
Siswa dapat mencoba membuat koreografi tari dengan iringan musik lain yang sesuai.
Siswa dapat menampilkan koreografi tari di acara sekolah atau di luar sekolah.