SKL D.3.1
Murid mencapai skor TOEFL minimal 400, menunjukkan kemampuan yang memadai dalam empat bagian tes TOEFL (Reading, Listening, Speaking, dan Writing).Â
Murid mencapai skor TOEFL minimal 400, menunjukkan kemampuan yang memadai dalam empat bagian tes TOEFL (Reading, Listening, Speaking, dan Writing).Â
Struktur Tes: TOEFL (Test of English as a Foreign Language) mengukur kemampuan berbahasa Inggris dalam empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Setiap bagian memiliki bobot yang sama dalam menentukan skor total. Skor total berkisar antara 0-120. Skor minimal 400 menunjukkan kemampuan yang cukup baik, meskipun persyaratan skor TOEFL dapat bervariasi tergantung institusi.
Skor Minimal 400: Skor 400 bukanlah angka mutlak, tetapi merupakan acuan yang menunjukkan kemampuan bahasa Inggris yang cukup memadai untuk beberapa keperluan akademik. Beberapa universitas atau program mungkin mensyaratkan skor yang lebih tinggi.
Distribusi Skor: Skor TOEFL dihitung berdasarkan performa di setiap bagian tes. Meskipun skor total minimal 400 adalah target, penting untuk mencapai skor yang seimbang di keempat bagian. Kelemahan di satu bagian dapat memengaruhi skor total.
Reading:
Fokus: Memahami teks akademik dengan cepat dan akurat.
Strategi: Berlatih membaca berbagai jenis teks akademik (artikel jurnal, esai, dll.), meningkatkan kosakata, memahami teknik membaca cepat (skimming dan scanning), dan berlatih menjawab soal-soal TOEFL Reading.
Listening:
Fokus: Memahami percakapan dan ceramah dalam bahasa Inggris.
Strategi: Berlatih mendengarkan berbagai jenis audio (podcast, ceramah, percakapan), meningkatkan kemampuan menangkap informasi penting, dan berlatih menjawab soal-soal TOEFL Listening.
Speaking:
Fokus: Mengungkapkan ide dan pendapat dengan lancar dan jelas.
Strategi: Berlatih berbicara dalam bahasa Inggris setiap hari, merekam dan mengevaluasi kemampuan berbicara, berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan TOEFL Speaking, dan fokus pada pengucapan dan tata bahasa.
Writing:
Fokus: Menulis esai argumentatif dan respon tertulis yang terstruktur dan gramatikal.
Strategi: Berlatih menulis berbagai jenis esai, meningkatkan kosakata dan tata bahasa, memahami struktur esai yang baik, dan berlatih menjawab soal-soal TOEFL Writing.
Buku Persiapan TOEFL: Gunakan buku-buku persiapan TOEFL yang terpercaya dan up-to-date.
Website dan Aplikasi: Manfaatkan website dan aplikasi online yang menyediakan latihan soal TOEFL dan materi belajar.
Kursus TOEFL: Ikuti kursus TOEFL jika diperlukan untuk mendapatkan bimbingan dan arahan dari instruktur berpengalaman.
Teman Belajar: Berlatih bersama teman untuk meningkatkan motivasi dan saling memberikan feedback.
Penilaian akan dilakukan melalui tes TOEFL resmi. Murid dianggap mencapai capaian pembelajaran jika mereka berhasil mencapai skor minimal 400. Guru akan memberikan feedback dan arahan belajar berdasarkan hasil tes.
Konsistensi: Kunci keberhasilan dalam mempersiapkan TOEFL adalah konsistensi dalam belajar. Buat jadwal belajar yang teratur dan patuhi jadwal tersebut.
Motivasi: Tetap termotivasi dan jangan menyerah meskipun mengalami kesulitan. Ingatlah tujuan Anda dan tetap fokus pada target skor.
Evaluasi Diri: Lakukan evaluasi diri secara berkala untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan Anda. Fokuslah pada area yang perlu ditingkatkan.