SKL A.10.2
Murid mampu mempraktikkan tata cara memandikan jenazah.Â
Murid mampu mempraktikkan tata cara memandikan jenazah.Â
Materi ini menjelaskan tata cara memandikan jenazah sesuai tuntunan syariat Islam. Memandikan jenazah merupakan kewajiban fardhu kifayah, artinya jika sudah ada yang melakukannya maka gugur kewajiban orang lain. Namun, memahami proses ini penting bagi setiap muslim.
A. Persiapan Memandikan Jenazah
Tempat: Pilih tempat yang bersih, terhindar dari pandangan umum, dan cukup luas untuk melakukan proses pemandian. Pastikan privasi jenazah terjaga.
Perlengkapan: Siapkan air bersih yang cukup, sabun, kain yang lembut dan bersih (beberapa lembar), wadah untuk air, handuk bersih, dan jika memungkinkan, daun bidara atau wewangian yang suci (misalnya, kapur barus).
Pelaksana: Jenazah laki-laki sebaiknya dimandikan oleh laki-laki, dan jenazah perempuan oleh perempuan. Kecuali dalam keadaan darurat, suami boleh memandikan istri dan sebaliknya. Jika tidak ada pilihan lain, maka orang yang ada dapat melaksanakannya.
Niat: Sebelum memulai, bacalah niat dalam hati: "Saya niat memandikan jenazah ini karena Allah Ta'ala."
B. Proses Memandikan Jenazah
Pembersihan Awal: Periksa kondisi jenazah. Jika ada kotoran yang menempel, bersihkan terlebih dahulu dengan kain basah. Potong kuku jenazah jika terlalu panjang.
Membasuh Tubuh: Letakkan jenazah di tempat yang telah disiapkan. Mulailah dengan membasuh bagian tubuh yang paling atas (kepala) lalu ke bawah. Basuh seluruh tubuh dengan air dan sabun, minimal tiga kali. Gunakan air secukupnya, jangan sampai berlebihan. Usap dengan lembut.
Menggunakan Daun Bidara (Sunnah): Jika tersedia, gunakan air rendaman daun bidara untuk membasuh jenazah. Daun bidara dipercaya memiliki khasiat untuk membersihkan dan memberikan kesegaran.
Membasuh Rambut dan Kemaluan: Bersihkan rambut dan kemaluan dengan hati-hati dan penuh hormat. Jaga agar aurat jenazah tetap tertutup selama proses pemandian.
Membersihkan Hidung dan Mulut: Bersihkan rongga hidung dan mulut dari kotoran yang mungkin ada. Gunakan kapas atau kain yang bersih.
Membilas: Setelah seluruh tubuh dibasuh, bilas jenazah dengan air bersih hingga suci dari sabun dan kotoran.
Pewangi (Sunnah): Setelah dibilas, boleh menggunakan wewangian yang suci seperti kapur barus atau minyak wangi yang halal. Hal ini untuk memberikan penghormatan terakhir dan memberikan aroma harum pada jenazah.
C. Setelah Memandikan Jenazah
Setelah selesai memandikan, keringkan tubuh jenazah dengan handuk bersih. Kemudian, jenazah siap untuk dikafani. Bacalah doa setelah proses pemandian selesai.
Catatan Penting:
Seluruh proses harus dilakukan dengan penuh hormat, kesabaran, dan kehati-hatian.
Utamakan kebersihan dan kesucian dalam setiap tahapan.
Jika mengalami kesulitan atau ragu, konsultasikan dengan orang yang lebih berpengalaman dalam mengurus jenazah.